Proses Panen Kopi Robusta Lampung 2025: Dari Kebun ke Cangkir

Lampung, sebagai salah satu sentra kopi robusta terbesar di Indonesia, kembali memasuki musim panen pada pertengahan tahun 2025. Di daerah seperti Lampung Barat dan Tanggamus, para petani mulai memanen hasil kerja keras mereka selama lebih dari satu tahun.

Tahapan Panen Kopi Robusta

Panen kopi robusta di Lampung dilakukan secara bertahap dan teliti untuk menjaga kualitas biji kopi. Berikut adalah tahapan umum yang dilakukan petani:

  1. Identifikasi Buah Matang Buah kopi yang siap dipanen berwarna merah cerah. Petani biasanya memetik buah secara manual agar tidak merusak cabang dan buah yang belum matang.
  2. Frekuensi Panen Panen dilakukan setiap 10 hari sekali, dengan rata-rata tiga kali panen dalam sebulan. Hal ini memungkinkan petani untuk memanen buah yang matang secara bertahap dan menjaga kualitas hasil.
  3. Pengumpulan dan Pengukuran Hasil panen dikumpulkan dalam satuan lokal seperti “bambu” — satu bambu setara dengan sekitar 10–12 kg biji kopi basah. Seorang petani seperti Said Abbas di Aceh Barat Daya yang menanam kopi robusta Lampung, mampu menghasilkan hingga 90 bambu per bulan dari setengah hektar lahan.
  4. Pasca Panen Setelah dipetik, buah kopi diproses melalui metode basah atau kering. Proses ini meliputi pengupasan kulit, fermentasi, pencucian, dan pengeringan. Kualitas biji sangat dipengaruhi oleh teknik pascapanen yang digunakan.

☕ Cicipi Hasil Panen Terbaik: Kopi Bubuk JUARA SATU

Ingin merasakan langsung hasil panen kopi robusta Lampung yang segar dan berkualitas? Coba kopi bubuk JUARA SATU — dibuat dari biji pilihan yang dipanen langsung dari kebun petani Lampung. Rasanya kuat, aromanya khas, dan cocok untuk semua metode seduh.

Dapatkan sekarang di toko kopi terdekat atau melalui marketplace favorit Anda!


Tantangan dan Harapan

Meski proses panen berjalan lancar, petani menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga dan gangguan hama seperti burung pemakan buah kopi. Namun, dengan perawatan rutin seperti pemupukan dan perontokan daun, produktivitas tetap terjaga.

Panen tahun ini menjadi bukti bahwa kopi robusta Lampung tidak hanya menjadi komoditas unggulan, tetapi juga sumber penghidupan yang menjanjikan bagi ribuan petani lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *